Kondisi 1, Percobaan 2, Modul 1
Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, Kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT dengan output berupa LED Blue. Rangkaian Encoder : D0 = 1, D1 = 1, D2' = 0, D6 = 1, D8 = 1
2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]
4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
Pada Percobaan 2 Kondisi 1, digunakan IC 74LS147 yang merupakan priority encoder aktif low. Prinsip kerja dari IC ini adalah membaca input yang aktif (berlogika rendah/0), kemudian mengubahnya menjadi kode biner pada keluaran Q0–Q3. Karena bersifat priority, jika terdapat lebih dari satu input aktif pada saat bersamaan, IC akan memberikan prioritas kepada input dengan nilai (nomor) yang lebih tinggi.
Pada rangkaian ini, sumber input berasal dari saklar SPDT yang mewakili D0 hingga D9. Dalam kondisi percobaan yang diberikan, yaitu D0 = 1, D1 = 1, D2' = 0, D6 = 1, dan D8 = 1, maka input yang paling tinggi dengan aktif low (bernilai logika 0) yaitu D9. Oleh karena itu, IC 74LS147 akan menghasilkan keluaran biner yang sesuai dengan D9, yakni kode biner untuk angka 9 yaitu 0110 karena IC ini bersifat aktif low. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun banyak input yang aktif bersamaan, encoder tetap memastikan hanya satu angka prioritas tertinggi yang dikirim ke output.
Komentar
Posting Komentar